Olimpico akan menjadi medan pertempuran panas pada Senin dini hari, 19 Mei 2025, pukul 01.45 WIB! AS Roma vs AC Milan dalam laga pekan ke-37 Serie A yang bukan sekadar pertandingan biasa. Tiket ke kompetisi Eropa musim depan menjadi taruhan utama, dan aroma persaingan sengit sudah tercium jauh-jauh hari. Siaran langsung di Vidio akan menjadi saksi bisu pertarungan dua raksasa Italia ini.
Dengan hanya terpaut tiga angka di klasemen (Roma di posisi keenam dengan 63 poin, Milan di urutan kedelapan), laga ini layaknya final dini. Keduanya telah melakoni 36 pertandingan, dan hasil di Olimpico akan menjadi penentu krusial nasib mereka di sisa musim ini. Dendam lama pun ikut membara, mengingat dalam dua pertemuan sebelumnya musim ini, Roma belum mampu menaklukkan Milan, hanya meraih hasil imbang di San Siro dan kalah di Coppa Italia.
AS Roma arahan Claudio Ranieri datang dengan modal performa yang cukup solid sepanjang musim. Torehan 18 kemenangan dari 36 laga, plus catatan tak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir sebelum takluk dari Atalanta, menunjukkan betapa alotnya Giallorossi di bawah komando sang pelatih veteran. Magis Ranieri kembali bekerja, mengubah Roma menjadi tim yang sulit ditaklukkan, terutama di depan publik sendiri.
Namun, mimpi indah itu sedikit ternoda oleh kekalahan menyakitkan 1-2 dari Atalanta di laga terakhir. Kekalahan yang mengakhiri rentetan tak terkalahkan mereka. Meski begitu, tiga kemenangan dalam lima laga terakhir di semua kompetisi menjadi bukti bahwa mental Roma belum runtuh. Dukungan fanatik di Olimpico akan menjadi amunisi tambahan bagi Lorenzo Pellegrini dan kolega.
Di sisi lain, AC Milan menjejakkan kaki di ibu kota dengan luka menganga. Kekalahan 0-1 dari Bologna di final Coppa Italia, ironisnya juga di Olimpico, jelas meninggalkan trauma mendalam. Mimpi meraih trofi pupus di depan mata, dan kini, satu-satunya cara untuk menyelamatkan musim yang terasa hampa adalah dengan mengamankan tiket ke Eropa.
Pasukan Sergio Conceicao berada dalam situasi genting. Duduk di peringkat kedelapan dengan hanya dua laga tersisa, kemenangan atas Roma menjadi harga mati. Kekalahan akan semakin memperkecil peluang mereka untuk berlaga di panggung kontinental musim depan. Kembali ke Olimpico, Milan membawa misi balas dendam ganda: membalas kekalahan di final Coppa Italia sekaligus mengamankan poin krusial.
Sejarah pertemuan kedua tim jelas tidak memihak Roma. Dari 13 pertemuan terakhir, Giallorossi hanya mampu meraih dua kemenangan, berbanding tujuh kekalahan dan empat hasil imbang. Bahkan, musim ini pun mereka selalu gagal mengalahkan Rossoneri. Bayang-bayang psikologis ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Ranieri untuk diatasi.
Namun, Olimpico adalah benteng bagi Roma. Mereka tak terkalahkan dalam 11 laga kandang terakhir di Serie A, dengan sembilan kemenangan dan hanya dua hasil imbang. Catatan impresif ini bisa menjadi modal penting untuk meredam agresivitas Milan.
Milan sendiri bukannya tanpa harapan. Mereka memiliki catatan tandang yang cukup baik, selalu mencetak gol dalam delapan laga tandang terakhir di Serie A, dengan lima kemenangan di antaranya. Statistik ini menunjukkan bahwa lini serang Rossoneri memiliki potensi untuk membobol gawang Roma.
Namun, statistik hanyalah angka di atas kertas. Pertandingan penentuan seperti ini akan ditentukan oleh mentalitas, taktik jitu, dan semangat juang di lapangan. Roma akan bertarung dengan dukungan penuh suporter fanatiknya, sementara Milan datang dengan tekad membara untuk menyelamatkan musim mereka.
Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dalam duel sengit di Olimpico ini? Apakah magis Ranieri akan kembali membawa Roma meraih kemenangan krusial? Atau justru Milan yang akan membalas dendam dan menjaga asa mereka untuk tampil di Eropa? Jangan lewatkan pertarungan panas yang akan menentukan nasib kedua tim!
Prediksi Susunan Pemain AS Roma vs AC Milan
AS Roma (3-5-2): Svilar; Celik, Mancini, Ndicka; Soule, Cristante, Kone, Pisilli, Angelino; Shomurodov, Dovbyk.
Pelatih: Claudio Ranieri.
AC Milan (3-4-3): Maignan; Tomori, Gabbia, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Gimenez, Leao.
Pelatih: Sergio Conceicao.